Wednesday, 3 March 2010

Tijarotan Lantabur

Perniagaan yang tak kan rugi , itulah `Tijarotan Lantabur` jika saya menterjemahkan ke dalam kata bahasa Indonesia . Kata itulah yang selama ini terus mengisi benak saya dan selalu terus saya cari aplikasi kata tersebut dalam kehidupan sehari-hari . Beruntung saya punya banyak guru yang menunjukkan titik terang tentang arti sebuah `tijarotan lantabur` yang ternyata telah mengakar dalam setiap sendi kehidupan sehari-hari dengan tanpa tersadari.
Dalam keseharian , terutama dalam dunia bisnis, perniagaan menjadi sebuah daya tarik yang telah mengakar sejak perniagaan itu dikenal. Bermula dari kebutuhan dan saling bertukar kepemilikan benda akhirnya menjadikan perniagaan berkembang sedemikian rupa sehingga di abad 21, perniagaan telah masuk pula ke dunia maya .
Tetapi perniagaan adalah tetap sebuah perniagaan dimana ada resiko kerugian di dalamnya, tetapi jika ada sebuah jaminan `Tidak akan rugi` , sungguh merupakan daya tarik yang besar sekali. Tentunya perniagaan ini bukan perniagaan biasa tetapi sebuah 'perumpamaan' sesuatu yang akan menjadikan apa yang kita `investasikan` membuahkan `keuntungan` yang luar biasa.
seperti firman Allah dala Surat Fathir Ayat 29 :
إِنَّ الَّذِينَ يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ وَأَنفَقُوا مِمَّا

رَزَقْنَاهُمْ سِرّاً وَعَلَانِيَةً يَرْجُونَ تِجَارَةً لَّن تَبُورَ ٭ فاطر٢٩

Sesungguhnya Orang-Orang Yang Selalu Membaca Kitab ALLOH Dan Mendirikan Sholat
Serta Menginfaqkan Sebagian Dari Rezqi Yang Kami Anugerahkan Kepada Mereka
Dengan Diam-Diam Dan Terang-Terangan
Mereka Itu Mengharapkan Perniagaan Yang Tidak Akan Merugi
( Al-qur'an, surat : fathir ayat : 29 )
Sudahkah kita selalu membaca Kitab Allah ?
Sudahkah Sholat Kita dirikan ?
Sudahkah Kita Ber'Infaq' di Jalan Allah ?
Jawaban jujur dari relung hati disertai niat untuk memperbaiki kekurangan adalah hal yang terbaik agar kita menjadi orang yang diuntungkan dengan perniagaan 'Tijarotan Lantabur'.
alhamdulillahi Jaza Kumullahu Khoiron,